Senin, 17 April 2023

TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

 

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 KABUPATEN BOMBANA

Oleh Akmalsyah, S.Pd., Gr.



KESIMPULAN DAN KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Tanggapan: Pada Filosofi KHD dengan pratap Triloka, beliau mengemukakan bahwa “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”, yakni “Di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan” yang bermakna sebagai seorang pemimpin terutama pemimpin pembelajaran, pertama bahwa dalam kegiatan pembelajaran dan keseharian di sekolah tidak hanya mengajarkan materi pelajaran namun juga secara langsung dapat memberikan contoh teladan kepada murid tentang perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kebaikan.  Kedua sebagai seorang guru harus mampu berbaur dalam kehidupan belajar murid dan mampu hadir dan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi agar dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi setiap murid. Ketiga sebagai seorang guru harus dapat memahami kondisi dan mengerti kebutuhan belajar setiap murid sehingga dapat senantiasa memberikan dorongan baik moral dan moril agar setiap murid dapat maju dengan mandiri dan semangat dalam kegiatan pembelajaran.

 

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Tanggapan: Setiap individu senantiasa memiliki Nilai-Nilai yang diyakininya dan menjadi prinsip bukan hanya dalam berpikir namun juga dalam bertindak. Sehingga nilai-nilai tersebut harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Semakin kuat kita meyakini suatu nilai maka semakin kita percaya bahwa apapun yang kita lakukan termasuk dalam mengambil sebuah keputusan bahwa itu adalah benar. Jadi prinsip-prinsip yang mendasari pengambilan keputusan kita pasti kita kembalikan lagi kepada nilai-nilai kebajukan yang kita yakini tersebut apakah sesuai atau tidak.

 

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan- pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Tanggapan: Keterkaitan antara proses “Coaching” dengan materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin terutama pemimpin pembelajaran adalah dalam proses coaching baik kepada rekan guru maupun terhadap murid kita, pada dasarnya adalah proses menuntun coachee tersebut dalam melihat potensi dirinya, memanfaatkan serta mengembangkannya agar mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tugas coach disini hanya memfasilitasi ataupun mengarahkan melalui perbincangan dan pertanyaan tepat dan kreatif agar coachee menghasilkan pengambilan keputusan yang dianggap paling baik. Bahkan dalam sesi coachingpun dapat diarahkan pertanyaan untuk menguji keputusan yang akan diambil oleh coachee tentang keefektifan rencana aksinya.Tentunya dalam coaching ada proses dalam membuat komitmen sebagai bentuk tanggung jawab dan bentuk refleksi untuk melihat hasil pengambilan keputusan coachee yang disepakati bersama coach.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Tanggapan: Sebagai seorang guru harus memiliki salah satu kompetensi yang sangat penting yaitu kompetensi sosial emosional. Sehingga dalam menjalankan tugas yakni melaksanakan proses pembelajaran sangat penting bagi guru untuk bisa mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya, baik dengan analisis roda emosi maupun dengan kegiatan penguatan kompetensi sosial emosionalnya. Karena dalam proses pembelajaran permasalahan terkait murid bahkan diluar sekolah dapat mempengaruhi pengambilan keputusan jika berkaitan dengan dilema etika, sehingga penguatan kompetensi baik kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi dan terutama pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sangat perlu disadari oleh seorang guru agar mampu menghasilkan keputusan yang masuk akal dan terbaik.

 

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Tanggapan: Tentu saja sebagai seorang guru yang merupakan profesi yang mulia, akan senantiasa bertemu dengan berbagai permasalahan terutama pada proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Maka studi-studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika sangat baik dalam mengingatkan agar guru tetap konsisten dalam menjalankan tugas profesinyan. Setiap guru akan kembali menguatkan akan nilai-nilai kebajikan yang diyakininya dan tentu saja akan melakukan pengambilan keputusan yang sesuai dan tidak bertentangan dengan kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.


Tanggapan: Sebagai seorang pemimpin pembelajaran ataupun pemimpin di sekolah, harus bisa dengan jelas menentukan nilai-nilai kebajikan yang sama-sama diyakini baik dalam visi sekolah maupun pada kesepakatan kelas. Dengan pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini seluruh warga sekolah tentu akan menciptakan lingkungan yang setiap warga sekolah akan merasa senang, positif, kondusif, aman dan nyaman, karena setiap orang akan menerima dengan baik keputusan-keputusan yang diambil.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tanggapan: Tantangan-tantangan akan selalu ada pada setiap apa yang kita lakukan, termasuk guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Di lingkungan saya ada beberapa tantangan dalam menghadapi kasus-kasus dilema etika, Misalnya adalah tantangan dari kondisi lingkungan sosial sekitar sekolah maupun orang tua murid yang kurang mengerti tentang permasalahan di sekolah (misalnya orang tua pendidikannya kurang), sehingga sulit untuk menemukan solusi terbaik jika berkaitan dengan kepentingan murid (anaknya). Kemudian di lingkungan sekolah guru-guru juga masih memiliki paradigma berpikir bahwa guru adalah superior dan harus senantiasa menghukum setiap anak yang bermasalah. Bahkan kurangnya komunikasi antar pihak sekolah dengan pemangku kepentingan setempat juga dapat mempengaruhi dalam memutuskan masalah-masalah yang berkaitan dengan dilema etika.

 

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Tanggapan : Pengambilan keputusan kita sebagai guru dan pemimpin pembelajaran selain berdasarkan nilai-nilai kebajikan dan rasa tanggung jawab, namun juga harus berpihak pada kepentingan murid. Sehingga keputusan yang dihasilkan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam menyelesaikan permasalahan murid harus melahirkan rasa “merdeka” mereka untuk menentukan bagaimana mereka belajar dan sesuai kebutuhan belajarnya. Untuk itu dalam memutuskan pembelajaran yang tepat untuk setiap potensi murid kita yang berbeda-beda, diperlukan penerapan pembelajaran yang berdiferensiasi dan terintegrasi penguatan kompetensi sosial emosional setiap murid. Peran penting guru dalam menganalisis dan mengobservasi kebutuhan belajar setiap murid sampai pengambilan keputusan proses pembelajaran yang efektif dan mampu mengakomodir potensi, minat dan bakat setiap murid.

 

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Tanggapan: Sebagai pemimpin pembelajaran harus senantiasa membuat keputusan yang berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini, dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab serta harus berpihak pada kepentingan murid. Sehingga setiap keputusan yang diambil akan dipandang terbaik dan memikirkan dampak yang diterima oleh muridnya. Bukan hanya akan mencerminkan nilai-nilai kebajikan yang dimiliki sehingga menjadi teladan setiap murid dalam melakukan pergaulan kesehariannya, namun juga keputusan yang dihasilkan terkadang akan memberikan dampak baik jangka pendek bahkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masa depan dan kelanjutan proses pembelajaran murid.


Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Tanggapan: Adapaun kesimpulan saya  setelah mempelajari materi pada modul 3.1 adalah Saya mengetahui 4 paradigma pengambilan keputusan yakni:  

  • Individu vs Kelompok
  • Rasa Keadilan Vs Rasa kasihan
  • Kejujuran Vs kesetiaan
  •  Jangka pendek Vs jangka panjang

Selain itu perlu juga memahami dan menerpakan 3 prinsip pengambilan keputusan            yakni:

  • Berfikir berbasi hasil akhir atau End based thinking
  • Berfikir berbasis aturan atau rules based thinking
  • Berfikir berbasi rasa peduli atauI care based thinking

Yang terkahir adalah perlu mengetahui 9 uji pembilan keputusann yakni :

  • Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa pihak yang terlibat
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan 
  • Pengujian benar atau salah
  • Pengujian paradigma benar lawan benar
  • Melakukan prinsip resolusi\
  • Investigasi opsi trilemma
  • Buat keputusan
  • Melihat lagi keputusan dan merefleksikan kembali

Koneksi antar materi setiap modul dengan modul 3.1

·         Modul 1.1 : kaitan dengan modul ini adalah guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu memahami konsep pratap triloka yang telah dipahami dimodul 1.1 yakni “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dan melaksanakan pengambilan keputusan yang senantiasa berpihak pada kepentingan murid.

·         Modul 1.2 : Penguatan nilai guru penggerak yakni berpihak pada murid serta peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran pada modul 1.2 akan senantiasa nampak dan terealisasi dengan proses pengambilan keputusan yang tepat sebagai pemimpin pembelajaran yang berdasarkan nilai kebajikan, bertanggung jawab dan berpihak pada murid.

·         Modul 1.3 Visi guru penggerak dan juga visi sekolah akan mencerminkan nilai-nilai kebajikan yang dianut dan diyakini oleh setiap warga sekolah, sehingga setiap pengambilan keputusan sebagai pemimpin akan didasarkan pada visi tersebut.

·         Modul 1.4 Proses menciptakan budaya positif di sekolah tidak hanya merancang di dalam visi sekolah, namun juga bagaimana diterapkan dan dilaksanakan. Pengambilan keputusan yang tepat baik sebagai pemimpin pembelajaran maupun pemimpin sekolah akan menciptakan kondisi yang positif, kondusif, aman dan nyaman bagi setiap warga sekolah.

·         Modul 2.1 Upaya mengakomodasi kebutuhan belajar setiap murid melalui pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan erat dengan proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dimana setiap keputusan akan berpihak pada kepentingan murid dan juga pengembangan potensi, minat dan bakat murid.

·         Modul 2.2 Penguatan kompetensi Sosial Emosional setiap warga sekolah sangatlah penting. Sebagai pemimpin pembelajaran pengambilan keputusan yang tepat akan dapat mengakomodasi penguatan kompetensi sosial emosional murid baik melalui proses pembelajaran khusus (eksplisit), terintegrasi dalam proses pembelajaran (RPP), penerapan budaya positif sekolah maupun kegiatan sosialisasi kepada setiap warga sekolah.

·         Modul 2.3 Proses Coaching merupakan proses menuntun. Dimana sebagai pemimpin pembelajaran, perlu memahami dan mendasari keputusan-keputusan yang akan diambil berdasarkan nilai-nilai kebajikan, didasari rasa tanggung jawab dan juga berpihak pada murid. Sehingga proses coaching yang dilakukan akan menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat oleh coachee.


Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Tanggapan: Sejauh ini saya telah memahami tentang konsep apa itu bujukan moral ( benar lawan salah) dengan dilema etika (benar lawan benar), 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Menurut saya bahwa hal yang diluar dugaan saya adalah banyak kasus yang dihadapi di sekolah ternyata bisa masuk bujukan moral dan cenderung salah bila kita cenderung pada hal yang salah. Dan juga ada yang disebut dilema etika yang mana keputusan kita tidak ada yang salah karena keduanya memuat nilai yang benar.

 

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Tanggapan: Sebagai seorang guru, banyak permasalahan yang dihadapi terkait pembelajaran murid. Seringkali juga saya menghadapi kasus dalam situasi dilema moral. Ada perbedaan dalam proses pengambilan keputusaan, dimana saya belum mengetahui cara pengujian pengambilan keputusan.

 

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

 

Tanggapan: Dampak yang saya rasakan sebelum dan sesudah saya mempelajari modul ini dalam mengambil keputusan adalah saya awalnya tidak terlalu mengetahui konsep mana kasus yang dikategorikan bujukan moral dan dilema etika, setelah itu saya mengetahui perbedaan yang mendasarinya. Kemudian dalam pengambilan keputusan dan pengujian keputusan yang diambil, sebelumnya saya tidak mengetahui 9 langkah pengujian pengambilan keputusan, namun setelah saya mempelajari modul ini, saya mengetahui 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

 

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Tanggapan: Mempelajari modul ini sangatlah penting dan bermanfaat baik sebagai individu. Dimana saya dapat mengetahui bahwa ada kompetensi penting yang harus dimiliki jika ingin mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin. Dan sebagai seorang pemimpin terutama pemimpin pembelajaran sangat perlu untuk menguasai 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil menjadi keputusan yang paling tepat.

 

Sekian dan Terima Kasih!


0 komentar:

Posting Komentar